Hingga aku tak perlu mengetuk
Aku hanya tamu yang digerakkan Tuhan
Tuk menjenguk
Aku tamumu yang hanya tunduk padaNya
Aku tamu yang tak bertamu pada hati yang bersama angin meluruh Ø³Ø¨ØØ§Ù† الله di lembah rindu
Aku tamu yang tak bertamu pada mulut yang selalu sibuk menebar harum wewangian الØÙ…د لله di taman cinta
Aku tamu yang tak bertamu pada pikiran yang mengukir لااله الاالله bersama awan hitam beriring
Dan aku tamu yang tak bertamu pada lidah yang senang menggambar الله اكبر diatas kanvas kehidupan
Aku hanya tamu yang tak bertamu pada nafas yang melukis انالله وانااليه راجعون dalam sketsa harapan
Dan aku tamu yang tak bertamu pada jiwa yang berbingkai لاØÙˆÙ„ ولاقوة الا بالله العلي العظيم di gerbang lengkung langit semesta
Aku hanya tamu yang tak bertamu pada ruhani yang melingkar di jari jari tangannya butiran butiran Asmaaaul Husna
Aku adalah tamu yang tak bertamu
Menguji Hamba yang paham
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
tak pernah bertemu manalah mungkin berpisah
Maka sesungguhnya Aku tamu yang tak bertamu
Setiap bahasa punya cara terserah apa maonya Tuhan ,,,
Bos pemilik Alam Penguasa yang punya kemauan .
Di tangannya seluruh jiwa digenggam dan tunduk pada ketentuan
Berpaling darinya adalah penolakan
Laluuu...jika tahu Tuhan punya tujuan,
Mengapa ini kita risaukan..???
Gusar gundah gulana dan galau
Pedih perih merintih dan sedih
Mencaci membenci iri dengki
Adudomba fitnah dan murka
Bukan kah amarah api tertinggi..
yang menyiksa membakar melumat seluruh kebaikan hingga menjadi bukan apa apa
Mungkin memeluk larut malam diatas sajadah
Atau bercengkrama manja manja dengan fakir miskin
Minta belas kasihan Tuhan, lebih disukai
Karena bisa jadi kesombongan adalah awal pembuka segala petaka
Tunduk malu menangis dan menyepi
Merenung menyadari mohon ampun
Bersabar menyendiri tak bersuara menanti Tamu berkemas
Sampai akhirnya Tamu bergegas
Aaamiiin...
Sepi....sepilah menyepi....
sukai sepi karena sesungguhnya sepi adalah ramai yang tak terdengar.
Mat Gahel Somamura